CARA APLIKASI JAMUR TRICODERMA
Agensi
hayati adalah setiap organisme yang meliputi spesies, sub spesies, atau
varietas dari semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan, bakteri,
virus, mikroplasma, serta organisme lain yang dalam semua tahap perkembangannya
dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian OPT dalam proses produksi,
pengolahan hadil pertanian dan berbagai keperluan lainnya (Permentan No. 411
Tahun 1995). Hal ini sejalan dengan
penerapan konsep Pengandalian Hama Terpadu (PHT). Konsep PHT ini muncul dan berkembang sebagai
koreksi dari kebijakan sebelumnya yaitu pengendalian hama secara konvensional
yang bertumpu pada pestisida kimia yang berspektrum luas, dimana penggunaannya
menyebabkan timbulnya berbagai masalah antara lain resurjensi dan resistensi
hama, residu pada hadil pertanian, pencemaran lingkungan hidup serta kesehatan
masyarakat.
Perkembangan
agensi hayati sebagai pendukung dari konsep PHT. Trichoderma adalah salah satu jamur yang
mengendalikan penyakit yang menular lewat tanah (tular tanah). Dia merupakan agen antagonis yaitu jasad
renik yang mengintervensi aktivitas pathogen penyebab penyakit tumbuhan. Trichoderma digunakan untuk mengendalikan
penyakit layu baik Fusarium (jamur) atau Xanthomonas sp. dan Pseudomonas sp.
(bakteri) dan bisa mengendalikan akar gada pada kubis dan akar putih pada
tanaman perkebunan. Selain itu
Trichoderma dikenal sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida. Disamping sebagai organisme pengurai, ia
dapat pula berfungsi sebagai stimulator pertumbuhan tanaman, menghambat
pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman.
Adapun cara aplikasi jamur trichoderma secara umum terbagi dalam dua macam cara, yaitu dalam bentuk padat dan dalam bentuk cair dengan segala kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun cara yang paling tepat dan efektif untuk mencegah penyakit busuk akar dan batang akibat serangan jamur fusarium sehingga pertumbuhan tanaman menjadi stagnan atau bahkan menyebabkan kematian yaitu dengan cara membenamkan jamur trichoderma dalam bentuk padat langsung pada media tanam ataupun sekitar tanaman.
·
Aplikasi Jamur Trichoderma Padat
Adapun
cara yang digunakan yaitu menggali media tanam dengan kedalaman disesuaikan dan
sebaiknya jamur kita ambil dengan alat yang bersih dan steril atau cukup kita
bakar terlebih dahulu.
Ambilah
jamur trichoderma menggunakan alat tersebut secukupnya disesuaikan dengan
ukuran tanaman atau besar kecilnya wadah yang kita gunakan lalu letakkan di
area tersebut lalu timbun kembali menggunakan media tanam.
Campurkan
bahan-bahan tersebut kemudian diaduk atau diremas-remas sehingga nasi yang
telah ditumbuhi jamur trichoderma tersebut hancur ataupun berbentuk lebih
lembut. Dan sekali lagi perlu ditekankan pentingnya menjaga keamanan dan
kesehatan dalam mendapatkan, mengembangkan aplikasi atau apapun yang
berhubungan dengan jamur trichoderma tersebut maka lakukanlah di luar rumah. Alasannya,
spora jamur trichoderma sangat ringan sehingga beterbangan dan menyebar
kemana-mana dan akan bertahan dalam waktu yang lama bahkan bertahun-tahun pada
kondisi yang sesuai.
Salah satu efek jamur trichoderma pada kesehatan manusia yaitu membuat hidung dan tenggorokan terasa gatal dan panas. Oleh karena itu pergunakanlah alat-alat pelindung minimal menggunakan masker, cuci tangan sebelum dan sesudahnya dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Setelah semua bahan hancur dan tercampur secara merata, masukkanlah ke dalam wadah dengan kapasitas 5 liter. Kemudian tambahkan air kelapa sebanyak 2 liter
Setelah semua bahan kita masukkan ke dalam wadah dengan menyisakan ruang untuk menampung gas yang akan keluar selama proses fermentasi, tinggal kita tempatkan pada tempat yang teduh tanpa terkena sinar matahari secara langsung dan dengan suhu ruang yang stabil. Bukalah tutup setiap hari untuk mengeluarkan gas yang timbul selama proses fermentasi dan setelah kurang lebih 7 hingga 14 hari, hasil proses fermentasi tersebut sudah siap untuk kita gunakan.
Setelah kita fermentasi selama kurang lebih 7 hingga 14 hari atau gas tak lagi timbul, maka trichoderma cair tersebut sudah siap untuk kita gunakan dengan cara kita kocok terlebih dahulu dengan perbandingan yaitu 1 banding 10 yaitu 1 bagian trichoderma cair kita campur dengan air bersih sebanyak 10 bagian lalu aduk hingga merata dan siap untuk kita gunakan.
Untuk aplikasi trichoderma cair lebih efektif untuk kocor atau siram langsung pada media tanam secukupnya. Tergantung besar atau kecilnya tanaman dan wadah yang kita gunakan. Perlu diketahui bahwa spora jamur trichoderma ketika bertemu air tidak mati bahkan mampu bertahan sehingga akan menyebar dengan sendirinya dengan bantuan air tersebut.
Trichoderma cair bisa juga kita aplikasikan untuk menyiram media tanam sebelum digunakan dengan cara siram atau sprei secukupnya agar media tanam tersebut agak lembab, aduk hingga merata dan siap untuk kita gunakan.
Trichoderma
cair bisa juga kita fungsikan sebagai dekomposer untuk mengurai bahan-bahan
organik misalnya dalam pembuatan kompos bisa juga kita aplikasikan pada lahan
luas sebelum lahan tersebut ditanami.
Jamur trichoderma lebih efektif untuk mencegah daripada mengobati serangan patogen-patogen jahat sehingga aplikasikan jamur trichoderma tersebut sedini mungkin baik dalam bentuk padat ataupun zat cair yaitu sebelum media tanam ataupun lahan digunakan.
Untuk
tanaman yang sudah terlanjur ditanam dan mengalami gejala busuk akar dan batang
bahkan layu pucuk akibat serangan jamur fusarium yang mengakibatkan tanaman
tersebut melambat, stagnan bahkan daun menguning dari bawah hingga ujung secara
mendadak dan lain-lain masih mungkin untuk kita lakukan, tergantung cepat atau
lambatnya kita mendeteksinya dan tingkat pola serangannya. Dan untuk mendukung
kinerja jamur trichoderma tersebut agar lebih maksimal untuk sementara waktu
hentikan dahulu pemakaian pupuk atau pestisida kimia atau bisa juga kita
berbeda masing-masing untuk aplikasinya.
Dan tips terakhir,
perbanyak bahan organik dalam racik komposisi media tanam. Baik cukup sekian
postingan pada kali ini mengenai cara pengaplikasian jamur trichoderma. Semoga
memberikan manfaat dan mohon maaf apabila kurang detail dalam penyampaiannya.
Sumber :
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/93993/trichoderma-sang-agensi-hayati/
Komentar
Posting Komentar