Iklim Mempengaruhi Hasil Budidaya
Pentingnya Informasi Iklim Bagi Budi Daya Hortikultura
Tanggap iklim adalah satu hal yang penting dalam perlindungan dan budidaya hortikultura termasuk kunci keberhasilan pelaksanaan Kampung Hortikultura yang menjadi program strategis prioritas Kementerian Pertanian dengan luasan 5 - 10 hektar yang berupa akumulasi parsial lahan dalam satu wilayah desa. Hingga kini, Kampung hortikultura terdapat sebanyak 1345 kampung yang tentunya tersebar di 31 provinsi. Karena itu penyebarluasan informasi iklim bagi petani, penyuluh bahkan masyarakat umum yang tertarik pada budidaya hortikultura dan dunia pertanian pada umumnya harus terus dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Seperti cita-cita yang kerap disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yaitu mewujdukan pertanian maju, mandiri dan modern dengan langkah cerdas, tepat dan cepat. Direktur Perlindungan Hortikultura, Inti Pertiwi menyampaikan bahwa dalam pengembangan kampung hortikultura, terdapat kebijakan operasional perlindungan tanaman hortikultura yang dilakukan melalui beberapa pendekatan. Antara lain pendekatan sistem PHT (Pre-emtif dan Kuratif) berupa gerakan pengendalian OPT, penerapan PHT (PPHT), Penguatan Kelembagaan - Klinik PHT serta Penanganan DPI.
“Walaupun perubahan iklim tidak bisa dihindari dan dampaknya pasti akan terjadi, namun kita dapat meminimalkan dampak perubahan iklim tersebut menjadi suatu proses yang dapat diadaptasi,” kata Inti di Jakarta, Kamis (9/9).
Dirinya menerangkan, dampak perubahan iklim terhadap tanaman hortikultura antara lain berpengaruh pada pola curah hujan dan sifat hujan, peningkatan suhu udara dan permukaan air laut serta peningkatan suhu udara yang dapat memicu kekeringan. Dari beberapa hal tersebut tentunya dapat dijadikan sebagai strategi bagaimana dampak tersebut tidak banyak mengganggu pengelolaan budidaya hortikultura. Selain itu beberapa strategi untuk menyikapi perubahan iklim harus adanya antisipasi, adaptasi dan mitigasi. Adapun untuk mengupayakan dampak perubahan peran iklim dalam pengelolaan tanaman hortikultura agar tetap stabil dan meminimalisasi dampak buruknya perlu adanya beberapa cara yang berkesinambungan seperti monitoring, model development, modified ipm practices, pest management in changing climate. "Monitoring itu tetap penting, tentunya dengan teknologi saat ini kita bisa memasang sensor agar dapat terus memantau suhu, kelembaban dan faktor lainnya dalam pengelolaan secara realtime. Oleh sebab itu perlu dikembangkan model yang bisa digunakan modifikasi, praktek-praktek pengelolaan hama khususnya dikaitkan dengan permasalahan iklim,” terangnya. Pada dasarnya iklim bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi pola distribusi, namun ada beberapa faktor lainnya seperti jenis tanah, lingkungan, keberadaan inang, serta musuh alami. Iklim adalah komponen yang memiliki ketersediaan data yang cukup tinggi untuk mengestimasi potensi pola persebaran OPT.
Komentar
Posting Komentar